Suara Korban
Mensyukuri “Hidup Kedua”
Aliansi Indonesia Damai- Menjadi korban bom tentu tidak seorang pun menginginkannya. Tapi itu menjadi takdir Denny Mahieu, anggota aktif Korps Bhayangkara. Mengawali karir sebagai bintara, Denny sempat ditugaskan di Polda Kalimantan Selatan hingga kemudian pada tahun 2009 dipindahkan ke Polda Metro Jaya. Mengemban tugas sebagai polisi lalu lintas kawasan Jakarta…
Read More »Mengikis Kebencian Menuai Perkawanan
Aliansi Indonesia Damai- Senja kian larut, rombongan yang ditunggu sejak matahari masih terang bersinar tak kunjung muncul. Sebagai anggota Sabhara Polda Metro Jaya, Pandu Dwi Laksono tak bergeming dari lokasi tugasnya berjaga di kawasan Terminal Kampung Melayu Jakarta Timur. Rabu, 24 Mei 2017, ia dan rekan-rekannya mendapatkan instruksi pengamanan karnaval…
Read More »Merajut Hubungan Menggenggam Harapan (Bag. 2-Terakhir)
Aliansi Indonesia Damai- Suwarni berupaya menjalani hari demi hari tanpa mengeluh. Secara perlahan ia berada di fase belajar untuk menerima luka fisik dengan segala dampaknya dan mulai bisa mengontrol kapasitas diri atas aktivitas yang dijalani. Suwarni menyadari betul bahwa karya Tuhan jauh lebih sempurna mau bagaimana pun bentuknya, dibandingkan dengan…
Read More »Merajut Hubungan Menggenggam Harapan (Bag. 1)
Aliansi indonesia Damai- “Saya sekarang agak tenang, Mbak, karena bisa kenal banyak teman–teman korban lewat YPI (Yayasan Penyintas Indonesia). Dulu saya takut kalau tiba–tiba otot di tangan saya putus, terus tangan saya gak bisa di-pake gerak lagi. Saya bingung harus gimana dan menghubungi siapa.” Sepenggal kalimat tersebut diutarakan oleh Suwarni…
Read More »Meresapi Hikmah di Balik Musibah
Aliansi Indonesia Damai- Sebuah tragedi besar pernah menimpa Syamsi Fahrul 19 tahun silam. Pria kelahiran Jakarta itu menjadi salah satu korban serangan teror bom di depan gedung Kedutaan Besar (Kedubes) Australia, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada 9 September 2004. Peristiwa yang kerap disebut Bom Kuningan ini menambah catatan luka bagi…
Read More »Trauma dan Rasa Sakitnya
Aliansi Indonesia Damai- Jika ada pena dan tinta yang mampu menggambarkan luka batin maka mata pun tidak akan sanggup melihatnya. Jika ada obat yang bisa diresepkan untuk menyembuhkannya, entah sebanyak dan selama apa obat itu mesti dikonsumsi. Menatap luka batin bak melihat luka fisik tanpa bisa menyentuhnya atau seperti menyaksikan…
Read More »Melawan Ketakutan demi Masa Depan
Aliansi Indonesia Damai- “Saya melihat api terlihat di mana-mana. Kurang lebih 10-15 menit saya dalam timbunan reruntuhan akibat ledakan. Saya bisa sadar karena mendengar suara rekan. Saat melihat di sekitar, banyak mayat dan suara minta tolong.” Arnol, penyintas Bom Bali 2002, menuturkan pengalaman tragisnya 20 tahun silam dalam salah satu…
Read More »Kesabaran Tak Bertepi Penyintas Bom
Aliansi Indonesia Damai- Tidak mudah, kata yang tepat menggambarkan perjalanan sosok perempuan asli Jakarta ini. Yuni Arsih, anak pertama dari 6 bersaudara. Ia memulai karir di tahun 1997 sebagai karyawan supermarket. Tempat kerja yang mempertemukan Yuni dengan Suryadi. Kala itu Yuni masih 19 tahun, sementara Suryadi 27 tahun. Perbedaan usia yang…
Read More »Keikhlasan Meredakan Derita (Bag. Terakhir)
Budijono berhasil berdamai dengan diri sendiri dan memaafkan pelaku. Tidak cukup sampai di situ, Budijono melakukan hal yang mungkin tidak pernah terpikirkan. Dia memberikan beasiswa kepada anak mantan narapidana teroris. Tentu ini merupakan suatu hal yang cukup mengherankan. Bagaimana bisa seseorang yang telah menderita karena aksi teroris, justru mengayomi anak…
Read More »Keikhlasan Meredakan Derita (Bag. 2)
Upaya Budijono untuk mencari pengobatan ternyata juga tak mudah. Ia dilarikan ke RS Queen Latifa yang lokasinya tak jauh dari gereja. Tetapi sesampainya di sana, pihak rumah sakit menyatakan tidak sanggup menangani cedera Budijono. Artinya luka Budijono memang sangat parah. Ia dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar, yaitu RS…
Read More »